BUDIDAYA IKAN NILA


Created At : 2016-12-13 06:57:01 Oleh : PURWANTI, A.Md ( Pengawas Perikanan Bidang Budidaya) Berita Terkait Tugas dan Fungsi Dibaca : 6682

     Ikan nila merupakan ikan yang mudah berkembang biak   yang baik di alam bebas, ikan nila banyak ditemukan di perairan air tawar seperti sungai, danau, waduk dan rawa. Suhu optimal bagi pertumbuhan ikan nila berkisar 25-30oC dengan pH air 7-8.Ikan nila  . Makanan alaminya plankton, plankton, tumbuhan air dan berbagai hewan air lainnya. Pakan buatan untuk budidaya ikan nila sebaiknya berkadar protein sekitar 25%. Beberapa factor penting yang harus diperhatikan dalam budidaya, yakni pemilihan benih, persiapan kolam, pemberian pakan, hingga penanganan penyakit
     Pemiihan benih. Pemilihan benih merupakan factor penting yang menentukan tingkat keberhasilan budidaya. Untuk hasil maksimal sebaiknya gunakan benih ikan berjenis kelamin jantan. Karena pertumbuhan ikan nila jantan 40% lebih cepat daripada ikan nila betina. Budidaya ikan nila secara monosex (berkelamin sama) lebih produktif disbanding campuran. Karena ikan nila mempunyai sifat gampang memijah (melakukan perkawinan). Sehingga bila budidaya dilakukan secara campuran, energy ikan akan habis untuk memijah dan pertumbuhan bobot ikan sedikit terhambat.
 
    Persiapan kolam budidaya. Budidaya ikan nila bias menggunakan berbagai jenis kolam, mulai dari kolam tanah, kolam semen, kolam terpal,. Dari sekian jenis kolam tersebut,kolam tanah   paling banyak digunakan karena cara membuatnya cukup mudah dan biaya konstruksinya murah. Keunggulan lain kolam tanah adalah bias menjadi tempat tumbuh berbagai tumbuhan dan hewan yang bermanfaat sebagai pakan alami bagi ikan. Sehingga bias mengurangi biaya pembelian pakan buatan atau pelet.
Untuk memulai budidaya ikan nila di kolam tanah, perlu langkah-langkah persiapan pengolahan tanah. Mulai dari penjemuran, pembajakan tanah, pengapuran, pemupukan hingga pengairan. Berikut langkah-langkahnya:
Langkah pertama adalah pengeringan dasar kolam. Kolam dikeringkan dengan cara dijemur. Penjemuran biasanya berlangsung selama 3-7 hari, tergantung kondisi cuaca. Sebagai patokan, penjemuran sudah cukup bila permukaan tanah terlihat retak-retak, namun tidak sampai membatu. Bila diinjak masih meninggalkan jejak kaki. Selanjutnya, permukaan tanah dibajak atau dicangkul sedalam kurang lebih 10 cm. Sampah, kerikil dan kotoran lainnya dibersihkan dari dasar kolam. Bersihkan juga lumpur hitam yang berbau busuk, biasanya berasal dari sisa pakan yang tidak habis.Kolam yang telah dipakai biasanya memiliki tingkat keasaman tinggi (pH rendah), kurang dari 6. Padahal kondisi pH optimal untuk budidaya ikan nila ada pada kisaran 7-8. Untuk menetralkan nya lakukan pengapuran dengan dolomite atau kapur pertanian. Dosis pengapuran disesuaikan dengan keasaman tanah. Untuk pH tanah 6 sebanyak 500 kg/ha, untuk pH tanah 5-6 sebanyak 500-1500 kg/ha, untuk pH tanah 4-5 sebanyak 1-3 ton/ha. Kapur diaduk secara merata. Usahakan agar kapur bias masuk kedalam permukaan tanah sedalam 10 cm. Kemudian diamkan selama 2-3 hari.
Setelah itu lakukan pemupukan. Gunakan pupuk organik  sebagai pupuk dasar. Jenisnya bias pupuk kompos atau pupuk kandang. Pemberian pupuk organic berguna untuk mengembalikan kesuburan tanah. Dosisnya sebanyak 1-2 ton per hektar. Pupuk ditebar merata di dasar kolam. Biarkan selama 1-2 minggu. Setelah itu, bila dipandang perlu bias ditambahkan pupuk kimia berupa urea 50-70 kg/ha dan TSP 25-30 kg/ha, diamkan 1-2 hari. Tujuan pemupukan untuk memberikan nutrisi bagi hewan dan tumbuhan renik yang ada di lingkungan kolam. Sehingga hewan atau tumbuhan tersebut bias dimanfaatkan sebagai pakan alami ikan.
Langkah selanjutnya, kolam digenangi dengan air. Pengairan dilakukan secara bertahap. Pertama, alirkan air kedalam kolam sedalam 10-20 cm. Diamkan selama 3-5 hari. Biarkan sinar matahari menembus dasar kolam dengan sempurna, untuk memberikan kesempatan pada ganggag atau organisme air lainnya tumbuh. Setelah itu isikolam hingga ketinggian air mencapai 60-75 cm.
Penebaranbenih. Kolam yang telah terisi air sedalam 60-75 cm siap untuk ditebari benih ikan nila. Padat tebar kolam tanah untuk budidaya ikan nila sebanyak 15-30 ekor/m2. Dengan asumsi, ukuran benih sebesar 10-20 gram/ekor dan akan dipanen dengan ukuran 300 gram/ekor. Sebelum benih ditebar, hendaknya melewati tahap adaptasi terlebih dahulu. Gunanya agar benih ikan terbiasa dengan kondisi kolam, sehingga resiko kematian benih bias ditekan. Caranya, masukkan wadah yang berisi benih ikan nila kedalam air kolam. Biarkan selama beberapa jam. Kemudian miringkan atau buka wadah tersebut. Biarkan ikan keluar dan lepas dengan sendirinya.
Pemeliharaan. Setelah semua persiapan selesai dilakukan dan benih sudah ditebarkan kedalam kolam, langkah selanjutnya adalah merawat ikan hingga usia panen. Tiga hal yang paling penting dalam pemeliharaan budidaya ikan nila adalah pengelolaan air, pemberian pakan dan pengendalian hama penyakit.
     Pengelolaan air. Parameter penentu kualitas air adalah kandungan oksigen dan pH air. Bila kandungan oksigen dalam kolam menurun, perderas sirkulasi air dengan memperbesar aliran debit air. Bila kolam sudah  banyak mengandung NH3 dan H2S yang ditandai dengan bau busuk, segera lakukan penggantian air. Caranya dengan mengeluarkan air kotorsebesar ⅓ nya, kemudian menambahkan air baru. Dalam keadaan normal,pada kolam seluas 100 m2 atur debit air sebesar 1 liter/detik.
     Pemberian pakan. Pengelolaan pakan sangat penting dalam budidaya ikan nila. Biaya pakan merupakan komponen biaya paling besar dalam budidaya ikan nila. Berikan pakan berupa pellet dengan kadar protein 20-30%. Ikan nila membutuhkan pakan sebanyak 3% dari bobot tubuhnya setiap hari. Pemberian pakan bias dilakukan pada pagi dan sore hari. Contoh perhitungan dosis pakan dalam budidaya: Dalam satu kolam terdapat 2000 ekor ikan nila berukuran 20-30 gram/ekor. Rata-rata bobot ikan → (20+30)/2 = 25 gram/ekor. Perhitungan pakannya → 25 x 2000 x 3% = 1500 gram = 15 kg per hari. Cek bobot ikan setiap dua minggu untuk menyesuaikan jumlah pakan.
     Pengendalian hama dan penyakit. Pada situasi normal, penyakit ikan nila tidak banyak mengkhawatirkan. Namun bila budidaya ikan nila sudah dilakukan secara intensif dan massal, resiko serangan penyakit harus diwaspadai. Penyebaran penyakit ikan sangat cepat, khususnya untuk jenis penyakit infeksi yang menular. Media penularan biasanya melewati air. Jadi bias menjangkau satu atau lebih kawasan kolam.
     Pemanenan. Waktu yang diperlukan untuk budidaya ikan nila mulai dari penebaran benih hingga panen mengacu pada kebutuhan pasar. Ukuran ikan nila untuk pasar domestic berkisar 300-500 gram/ekor.

GALERI FOTO

Agenda

Tidak ada acara