DISPETERIKAN KAB. MAGELANG ROAD TO SLEMAN


Created At : 2022-12-01 00:00:00 Oleh : Admin sinakkan Dibaca : 723

Foto Bersama di KPI Mino Ngremboko Ngemplak, Sleman


Dinas Peternakan dan Perikanan (Dispeterikan) Kabupaten Magelang melalui sub bagian program melaksanakan study tiru tentang budidaya ikan Nila menggunakan sistem kincir dan bioflok, pengolahan ikan, dan mina wisata pada hari Rabu tanggal 30 November 2022. Lokasi yang dituju diantaranya ke Pokdakan dan Poklahsar Mina Taruna Dsn. Garongan Ds. Wonokerto Kec. Turi, KPI Mino Ngremboko, Poklahsar Mina Mandiri dan Bendari farm Dsn. Sindumartani Ds. Ngemplak Kec. Turi Kab. Sleman Prov. DIY.  Study tiru ini bertujuan untuk menambah pengetahuan, meningkatkan mutu, perluasan jaringan usaha dan perbaikan sistem tentang budidaya ikan Nila dari hulu hingga hilir.

Rombongan Dispeterikan yang berjumlah 16 orang tiba di lokasi pertama yaitu di Pokdakan dan Poklahsar Mina Taruna yang disambut baik oleh ketua kelompok Bapak Susanto yang didampingi oleh Sub Koordinator Kelompok Substansi Pengembangan Perikanan Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman Bapak Marjiyanto, A.Pi,  M.M.A  beserta penyuluh perikanan pendamping Bapak Nur Fatah. Pokdakan tersebut merupakan kampung wisata dengan nama “Sibudi Dikucir”. Nama ini singkatan dari Sistem Budidaya Nila dengan Sentuhan Kincir yang menerapkan konsep hulu-hilir dari budidaya, pengolahan, pemasaran dan desa wisata sehingga mampu meningkatkan perekonomian warga.

Lokasi kedua menuju KPI Mino Ngremboko dan Poklahsar Mina Mandiri yang dipimpin oleh Bapak Drs. Saptono selaku leadership di kelompok tersebut. KPI Mino Ngremboko memiliki empat unit usaha, yaitu budidaya perikanan, pengolahan hasil perikanan, peternakan burung puyuh, dan pelatihan sumber daya manusia yang terintegrasi. Budidaya perikanan yang dilakukan meliputi pembenihan ikan nila, lele, gurame, dan ikan hias. KPI tersebut juga memiliki pasar ikan yang menerapkan penjualan dengan satu pintu. Saat ini, Bapak Saptono sedang menggerakkan pemuda milenial untuk menjadi generasi pengembangan KPI kedepannya.



Selanjutnya lokasi terakhir ke Bendari Farm yang disambut baik oleh Bapak Anton Subekti selaku pemilik Bendari Farm. Bendari Farm mengelola usaha perikanan dengan sistem bioflok. Hal ini dilakukan karena sistem bioflok menggunakan air yang sedikit, manajemen air yang cukup mudah dan lebih ramah lingkungan. Sistem bioflok yang dilakukan menggunakan bahan berupa molase 100 ml/m2, garam 1 kg/ m2, kapur dolomit 50 gr/m2 dan probiotik Lactobacillus 10 gr/m2.

Semoga dengan study tiru ini, Dispeterikan melalui penyuluh perikanan pendamping dapat mengadopsi sistem budidaya, pengolahan dan pemasaran yang telah dilakukan oleh kelompok maupun pelaku usaha perikanan untuk dikembangkan di pokdakan dan poklahsar binaan.


GALERI FOTO

Agenda

Tidak ada acara