Dinas
Peternakan dan perikanan Kabupaten Magelang, pada tanggal 7 s/d 16 Agustus 2017
menyelenggarakan Lomba Ternak dan Kelompok Sapi Perah tingkat Kabupaten
Magelang. Tujuan lomba, untuk memotivasi peternak dalam meningkatkan usaha
ternak.
Dalam Lomba tersebut terdapat 7 kategori perlombaan yaitu Induk Sapi Perah,
Sapi Perah Dara, Sapi Pedet Hasil IB Jantan, Sapi Pedet Hasil IB Betina ,
Sanitasi Kandang, kelembagaan Kelompok dan Populasi Sapi Perah Betina. Adapun
Tim Juri Lomba berasal dari Bidang Peternakan dan Bidang Kesehatan Hewan dan
Masyarakat Veteriner Dispeterikan Kab. Magelang. Kelompok Tani Ternak Mersika
dari Dusun Merapisari, Desa Ngablak, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang,
menjadi juara umum lomba ternak dan kelompok tani ternak sapi perah tingkat
Kabupaten Magelang tahun 2017. Pemenang berhak mendapat hadiah berupa 1 ekor
Kambing Domba. Penyerahan Hadiah dilaksanakan di Desa Pandean Kecamatan Ngablak
pada tanggal 31 Agustus 2017, sekaligus dirangkaikan dengan penyerahan bantuan
dari IDEA.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Peterikan), Ir
Sri Hartini menyampaikan "Atas
keberhasilan itu, mereka mendapat bantuan dari Diary Excellent Activity (IDEA),
berupa bibit hijauan makanan ternak, alat celup puting dan antibiotik kering
kandang serta pendampingan dan pelatihan," Menurut Hartini, tujuan lomba
untuk memotivasi para petani, peternak dan kelompok tani agar terus
mengembangkan dan meningkatkan usahanya dibidang sapi perah. Apalagi,
prospeknya sangat menjanjikan karena kebutuhan masyarakat akan susu sapi masih
sangat tinggi. Sementara produksi dan populasi sapi perah khususnya di
Kabupaten Magelang, masih sangat sedikit.

"Jika
susu adalah salah satu produk utama dari sapi perah, itu merupakan sumber
protein hewani yang dibutuhkan untuk pemenuhan gizi masyarakat. Meski
pengembangan sapi perah dimulai 2011, namun perkembangan saat ini sangat pesat,
saat ini ada sekitar 500 ekor," katanya.
Deputy CTA IDEA, drh Pamusureng mengaku bangga sekaligus senang dengan
perkembangan peternakan sapi perah diwilayah ini. Karena itu, pihaknya akan
melakukan pendampingan dan pelatihan untuk beberapa kelompok tani ternak di
wilayah ini bersama dengan 100 kelompok tani ternak lain di delapan kabupaten
di Jawa Tengah.
Meliputi Kabupaten Salatiga, Boyolali, Klaten, Wonosobo, Banyumas dan Kabupaten
Semarang. "Pendampingan sudah kami mulai 2016, dan akan berakhir tahun
2022 bersama dengan 100 kelompok tani ternak. Ada tiga macam pendampingan,
berupa pelatihan, pembuatan hijauan makanan ternak berkualitas dan perbaikan
kandang agar sapi nyaman," ujarnya. (FR)