YUK................. BETERNAK KAMBING PERAH


Created At : 2021-12-29 00:00:00 Oleh : FARIDASARI, S.Pt. Artikel Dibaca : 16644

            Beternak kambing perah kini menjadi peluang usaha baru yang potensial. Karena pasar susu kambing, termasuk produk olahannya cukup besar. Tak hanya dijual dalam bentuk susu segar, susu kambing juga bisa diolah menjadi beragam olahan seperti susu varian rasa, susu bubuk, kefir, yoghurt, krupuk rasa, sabun susu, stik susu, bola-bola susu dan ice cream.Untuk harga susu kambing segar di Kabupaten Magelang saat ini menapai  17.000 -20.000/liter di peternak /produsen.

Kambing perah merupakan jenis kambing yang dapat memproduksi susu dengan jumlah melebihi kebutuhan anaknya (Atabany,2002). Kambing perah disebut pula kambing bertipe dwiguna karena selain menghasilkan susu,dagingnya juga bisa dikonsumsi. Namun, tampaknya lebih pas bila kambing perah disebut sebagai kambing multiguna. Selain menghasilkan susu dan daging,kambing perah juga menghasilkan anakan yang bisa dijual, kulit sebagai kerajinan, serta menghasilkan pupuk organik dan biogas (Kaleka dan Haryadi ,2013 ).Penyebaran kambing perah di Kabupaten Magelang meliputi Kecamatan Srumbung,Kecamatan Dukun, Kecamatan Borobudur,Kecamatan Kajoran ,Kecamatan Kaliangkrik. Beberapa alasan dari peternak mengapa lebih memilih memelihara kambing perah daripada kambing pedaging selain karena hobi antara lain karena dengan memelihara  kambing perah mendapat hasil setiap hari ( susu kambing) yang lebih menjanjikan. Susu kambing memiliki khasiat menyembuhkan penyakit kuning,asma,lelah, eksim (penyakit kulit),migrain,bronchitis,tuberculosis(TBC),, asam urat,impoten, dan darah tinggi.

Pada dasarnya, perbedaan antara kambing perah dengan kambing pedaging terletak pada bangsa kambing itu sendiri. Bangsa kambing merupakan faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas susu. Hal ini memberikan petunjuk bahwa bangsa kambing yang satu dengan lainnya menghasilkan jumlah susu yang berbeda Selain bangsa kambing, tipe kambing juga akan mempengaruhi jumlah produksi susu. Kambing tipe daging akan menghasilkan produksi susu rendah,karena umumnya kambing tipe daging hanya akan mampu memproduksi air susu sampai pasca sapih anaknya (Murtidjo, 1993).Menurut Williamson dan Payne (1993) dalam Rusman (2011) kambing secara ilmiah dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Filum              : Chordata

Kelas              : Mammalia 7

Ordo               : Artiodactyla

Famili             : Bovidae

Sub famili      : Caprinae

Genus            : Capra

Spesies          : Caegagrus

Pada dasarnya semua jenis kambing bisa menghasilkan susu . Namun jumlah produksi susu setiap jenis kambing berbeda beda, sehingga hanya kambing yang produksi susunya tinggi yang dikategorikan sebagai kambing perah. Ada banyak jenis kambing perah di dunia , kebanyakan jenis kambing ini hidup di daerah subtropis. Menurut Kaleka dan Haryadi (2013), beberapa jenis diantaranya telah diintroduksi di Indonesia.




1.  Peranakan Etawa Jawarandu

Kambing PE jawarandu merupakan hasil persilangan antara kambing jamnapari atau etawa dengan kambing kacang yang juga dikenal dengankambing bligon,

gumbolo, atau koplo. Ciri fisiknya memperlihatkan kemiripan dengan kambing PE

 Kaligesing maupun PE senduro. Hanya saja,kambing PE jawarandu memiliki warna bulu kombinasi putih dan cokelat.

Potensi produksi susu PE Jawarandu bisa mencapai 1,5 liter per hari(Kaleka dan    Haryadi , 2013)


2.Kambing saenen

Kambing perah ini berasal dari lembah Saenen, Swiss. Meskipun ukuran tubuhnya besar, kambing ini memiliki kepala yang relatif kecil, lancip, dengan leher yang relatif panjang. Telinganya berukuran sedang, tegak, dan mengarah ke depan. Warna bulunya putih atau krem (Kaleka dan Haryadi, 2013). Kambing saenen merupakan kambing perah yang populer di Eropa. Potensi produksi susunya mencapai lima liter per hari. Karena produksi susunya sangat tinggi, kambing saenen dijuluki sebagai ratu kambing perah. Menariknya, kandungan lemak susunya lebih rendah hanya mencapai 2,5 persen hingga 3 persen saja. Inilah yang digemari oleh konsumen susu kambing karena lebih rendah kolesterol.


3.Kambing Sapera

Kambing ini merupakan hasil persilangan antara kambing saenen jantan  dengan kambing PE betina. Seperti halnya PE, sapera juga bisa dibilang sebagai ras kambing perah asli Indonesia karena pengembangannya dilakukan oleh anak negeri.Kambing sapera memiliki postur tubuh mendekati kambing PE. Hasil produksi susunya bisa mencapai 1,5 – 2  liter per hari.

Diantara semua jenis kambing perah, jenis Saanen mungkin paling produktif menghasilkan susu yang berkualitas.Walau memang tidaklah mudah mengembangbiakkan Kambing Saanen di lingkungan beriklim tropis, mengingat kambing ini berasal dari daerah subtropis. “Kambing Saanen ada kecendrungan sensitif terhadap radiasi sinar matahari yang kuat, sehingga sebaiknya pemeliharaan secara intensif di dalam kandang dengan mempertimbangkan kenyamanannya seperti suhu, kelembaban dan angin.

Ukuran kandang pun harus disesuaikan dengan kebutuhan, dengan pemisahan antara kandang induk dengan pejantan . Untuk ternak kambing dewasa ukuran kandang yang ideal adalah 1-1,5 meter persegi. Ada dua type kandang ternak kambing, yaitu kandang koloni dan kandang individu.

  Kandang koloni adalah kandang kambing yang dihuni beberapa ekor kambing dalam satu kamar. Jumlah ternak kambing yang dipelihara dalam kandang koloni tergantung ukuran luas kandang. Sedangkan tipe kandang individu adalah kandang yang disekat-sekat kecil dan satu sekat hanya untuk satu ekor kambing. Masa kebuntingan kambing antara 150 – 152 hari. Adapun puncak produksi susu akan dicapai pada hari 48-72 hari setelah beranak dan susu yang dihasilkan tiap hari akan meningkat sejak induk melahirkan secara berangsur-angsur hingga berakhirnya masa laktasi. Produksi susu kambing umumnya meningkat seiring dengan bertambahnya umur, dan mencapai puncak saat mencapai umur 5-7 tahun, yakni pada masa laktasi ke 3 sampai 5. Produksi air susu seekor kambing akan naik sedikit demi sedikit sampai bulan kedua dan selanjutnya produktivitas air susu seekor kambing akan menjadi konstan mulai bulan ketiga.Untuk bisa menghasilkan susu yang maksimal, peternak harus memperhatikan kandungan protein dalam ransum. Sumber protein pada pakan biasanya berasal dari konsentrat. Pakan yang terlalu banyak hijauan justru menyebabkan kadar lemak susu tinggi karena lemak susu tergantung dari kandungan serat kasar dalam pakan Umumnya peternak saat ini memakai kulit kedelai/kulit kacang ijo  dan hijauan  fermentasi (silase).

Selain pakan, air minum yang bersih juga harus selalu tersedia. Terutama pada saat cuaca terik dan panas. Dalam satu hari setiap ekor ternak kambing dewasa sekurang-kurangnya membutuhkan air minum sebanyak 1,5-2,5 liter. Air minum yang bersih hendaknya selalu tersedia sepanjang waktu. Kebersihan air minum harus selalu diperhatikan dengan menggantinya setiap hari.

Beberapa penyakit yang sering ditemukan pada ternak kambing antara lain ; kembung (bloating), cacingan, scabies, pink eye, orf atau (dakangan atau orf), antraks, penyakit kuku dan mulut, radang kuku, mastitis, kudis/budug, myasis atau belatungan. Selain itu, keracunan tanaman juga sering dialami oleh ternak kambing. Terutama kambing yang di umbar atau di angon.Untuk mengendalikan penyakit-penyakit ternak kambing tersebut yang terutama adalah melakukan budidaya ternak kambing dengan baik dan benar.

Hal – hal yang dilakukan sebelum memelihara kambing perah antara lain :

  1. Memilih bibit yang baik ,tidak cacat,aktif bulu bersih dan mengkilat dada lebar ,kaki lurus dan kuat dan mata bersinar.
  2. Usia siap kawin untuk kambing betina 10 -12 bulan dan jantan 12 bulanIni yang sangat jarang diperhatikan. Kambing memiliki kepribadian, atau ekspresi. Pilihlah kambing yang jinak dan ramah, sehingga memudahkan untuk diperah.  Juga pilih kambing yang gerakannya lincah dan aktif bergerak, menandakan bahwa kambing tersebut sehat

  3. Melihat dengan cermat bagian ambing
    Ambing adalah Organ dimana dihasilkan susu. Ambing tersebut sebetulnya adalah kelenjar penghasil susu. Ambing mempunyai 2 bagian yaitu  tempat penampung (cistern ), dan tempat mengeluarkan susu atau lubang susu yang disebut putting ambing (teat).  Ambing yang baik adalah : Ambing yang kencang kulit luarnya, dan tidak jatuh atau lemas. Ambing yang tidak kencang akan menyulitkan ketika diperah dan biasanya mengganggu kambing ketika berjalan. Semakin bertambah umur si kambing maka ambingnya juga akan semakin turun ke bawah.  Kriteria ambing disebut dengan Udder depth. Hal ini dapat dilihat dari jarak antar bagian bawah ambing dengan lutut kambing.Produksi susu juga dipengaruhi oleh volume ambing. Volume ambing dapat dihitung dengan c ara melihat perbandingan antara diameter horizontal dan vertikal, ambing yang berbentuk mendekati bulat adalah yang terbaik. Pilihlah bagian puting yang besar dan panjang sehingga memudahkan anda dalam memerah. Makin tua umur kambing makin besar pula puting nya
GALERI FOTO

Agenda

Tidak ada acara